Kadang orang tidak tahu bagaimana cara untuk memulai. Memulai apapun.
Menulis misalnya, ya kaya aku gini. Dulu sempat bikin tulisan ala ala blogger pas
akhir SMP dan awal SMA. Salah satunya tentang keluarga, teman, sahabat yang aku
kasih judul “People I Love” hahahahaha sampe tentang perpisahan kelas yang
tertuang dalam kalimat yang mendadak jadi super haru mendramatisir. Padahal tetep aja masih satu sekolah cuma beda kelas. Tapi memang sih jaman-jaman itu pisah kelas adalah suatu
kesedihan.
Tulisan-tulisan itu belum pernah ada yang aku publish di blog. Dan akhirnya
tulisan-tulisan itu hilang seiring rusaknya laptop A C E R (Asli Cepet Rusak).
Karena dulu, di pandangan aku, menulis sesuatu dan di publish itu berarti
membiarkan “buku diary” kita dibaca orang jadi hak publik gitu. Tapi ternyata
pikiran kaya gitu terlau sempit. Kalo misal kita menulis yang bikin memotivasi, menginspirasi dan ada ilmu-ilmu baru gitu pasti ada manfatnya buat orang yang baca.
Jadi, tergantung
gimana kita. Mau menulis apa, bermanfaat atau tulisan yang tanpa manfaat.
Kalau kata orang hebat gini,
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia
akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian.”
― Pramudya Ananta Toer