Maret 19, 2020

I don't even care if nobody reads this blog but many years from now I want to be able to flash back on this blog, bring me to the old me and have a giggle or maybe to feel proud of me that I've been through a lot of feelings or the things that I wanted to do or the things that I never want it could be happend. Mungkin selanjutnya, suatu hari si cintaku suamiku yang akan tau isi blog bct ini hahaha kasar bct. Hai suamiku! 

Kalau dalam hidup 25 tahun ini, rasanya tahun terberatku masih 2016, karena berasanya kaya hadapin sendirian. Setelah lulus kemudian baru kerja bentar kontrak habis, putus cinta pula eh jadi pengangguran lama banget. Suram hahaha. Kalau sekarang lihat aku di masa-masa itu pengen bilang wah bisa juga ente kena ujian dan melaluinya hahaha. 

Kadang kadar ujian tiap orang beda-beda, kalau dibandingin ya pastilah ada yang lebih lebih berat cobaannya. Kaya kali ini, awal tahun yang rasanya susah kalau ini bukan apa-apa, jelas apa-apa, walaupun memang cuma sementara tapi ini super mixed feelings. 

Ternyata yang paling sulit adalah berurusan dengan diri kita sendiri, awal tahun ini cukup jungkir balik kerja kerasku berusaha lebih membesarkan logika dan realita dibanding perasaan. Berjumpa hal-hal diluar kendali kita, menerima bahwa semua bukan cuma tentang maunya kita. Banyak hal inginnya sempurna, inginnya memberi yang paling baik sampai ketika ada celah malah jadi orang yang anti sama kesalahan. Susah juga jadi dewasa, atau susah juga jadi aku ya? 

Dibalik semua hal itu, justru sedikit demi sedikit aku menemukan aku, lebih mengenal, memahami dan berdamai dengan diri sendiri yang memang ngga akan bisa sempurna. Karena itu, semua yang terjadi sebetulnya ngga akan bisa menutupi bahagiaku yang sebentar lagi akan melalui hidup bersama-sama dengan seseorang yang hatinya sangat lapang, bersedia menerima segala kurangku. 

Selamat merangkul bahagia, bersama, sampai tua :)

Maret 11, 2020



"How does it feel -- counting the days?"

Take it easy, everything did good so far.
All the laughter dan tears (well, my tears)

Sometimes I can not stand to be in argument with you, but well
from that you taught me how to argue well.

I can not promise that everything will be alright.
The only thing I can promise you is, I will always try my best for our little family, forever.

Agustus 05, 2019


Akhirnya kami trip lagi setelah Bromo tahun lalu yang belum aku tulis juga hahaha. Senang dapet tike murah, kurang lebih 600ribu sekian PP dengan rute perjalanan kami yaitu Singapore - Malaka - Kuala Lumpur.

Singapore seharian, malamnya ke Malaka naik bus yang dibeli dari .... (lupa) online. Lalu cetak tiketnya di pull busnya di Golden Mile Tower dekat Kampong Glam. Jam 21.45 kita udah naik bus menuju Malaka. Sampai di Malaka jam 03.00 di terminalnya. Menuju ke pusat kota Malaka kurang lebih 5 km bisa pakai Grab.

Jalan-jalan di Malaka seharian, malam ke Kuala Lumpur beli bus online lagi kemudian menuju terminal Malaka Central untuk cetak tiket lalu naik bus ke Kuala Lumpur jam 5 sore.

Sampai di Kuala Lumpur jam 18.30an di TBS (Terminal Bersepadu Selatan). Nginep semalem di KL dan besokannya menuju Sepang ke bandara, tadinya mau nunggu sampe tiket pagi di bandara tapi jompolah jadinya ke hotel lagi cari yang mureh. Sampe Sepang dijemput grab, eh drivernya cerita besok ada motoGP yang kelasnya Valentino Rossi tiketnya cuma 250rb rupiah. Pengen banget tapi ya gabisa haha bubar, jadinya tetep pulang. 

Aduh kisah trip ini panjang sebetulnya. Penuh kerandoman, termasuk paling epic tiba-tiba memutuskan ke Malaka, hmm heran ya dari Jaksel ke Depok aja mikir-mikir. 
Trip orang-orang pemalas nan santuy yang bangun selalu jam 10 pagi, ngga ada ambisiusnya sama sekali yang penting makan dan tidur cukup hahahaha

25

Mei 13, 2019


Selamat ulang tahun yang ke-25.
Aku dapat cake! Dan masih ada orang-orang tulus mendoakan. 

Oh, kata Bapak semakin kita tua, pertemanan itu seperti segitiga yang kalau dilihat dari bawah itu lebar dan semakin ke atas semakin mengerucut. 

Artinya? Semakin sedikit teman kita karena terliminasi hukum alam haha apasih ya. Tapi menurutku bisa kok tetap seperti bentuk segitiga di bagian bawah yang lebar. Karena bukan soal siapa yang stay aja, tapi soal bagaimana diri kita dan si teman saling memelihara dan effort atas suatu pertemanan ditengah kesibukan, jarak dan waktu. Selalu bersedia menjadi support system. 

Oke, sekarang bahas hubungan dengan diriku sendiri. Wow hubungan seperti apakah ituyh?!
Usia 25 ini aku merasa ulang tahun yang cukup spesial. Ya karena 25, ya 25, wow 25! 
Ternyata perasaan itu membawa diri ini jadi berkontemplasi besar-besaran, wazik, bengong di beberapa momen hari ini mikirin aku ini siapa, sudah ngapain aja dan mau ngapain lagi. 

Tapi sebelumnya, terimakasih ya untuk diriku ini yang selalu mau berusaha untuk mikir positif, selalu takut kehilangan rasa syukur dan mau mencoba memahami bahwa semua yang terjadi mau buruk ataupun baik pasti selalu ada pesan yang bisa kita ambil. Meski, kadang perlu loading dulu, mewek dulu hahaha bocyah!

Terimakasih sudah jadi pribadi yang suka nyeletuk kalimat asbun yang kadang orang lain nggak kepikiran dan bikin ketawa haha pede juga anda pe.

Sudah mau push diri sendiri untuk menolak "males ah ngga ada temennya" tiap mau gabung kegiatan sosial, padahal aku suka tapi mageran. Bisa juga tuh kamu tiba-tiba dateng tanpa ada yang kenal, lalu kenalan sama orang baru, memulai percakapan, belajar hal baru bareng-bareng, semata-mata cuma pengen supaya diri ini bisa memberi apa yang bisa aku beri, however big or small. 

Terimakasih ya sudah berani mengutarakan dan menerima perasaan marah, gak suka, kecewa lalu bisa pelan-pelan mengelolanya.

Aku senang atas diriku yang tidak mau menganggap remeh atas apapun yang orang lain lakukan karena setiap orang punya peran masing-masing di dunia ini.
Terimakasih juga ya sudah mau ingat untuk berbagi bahwa tidak semua harta kita adalah milik kita. 

Semoga diri ini menjadi semakin baik dan matang dari pemikiran hingga perbuatan.



“Will I be something?
Am I something?
And the answer comes:
You already are.
You always were.
And you still have time to be.”


― Anis Mojgani

Teman Tuli dan Bahasa Isyarat

April 14, 2019

Hari ini aku mengikuti kelas bahasa isyarat. Alasan ikut karena belum pernah aja.
Kita belajar bahasa isyarat tentang huruf abjad, angka, percakapan sehari-hari, ucapan selamat pagi-malam, kata kerja, binatang sampai warna. Oh iya kita juga main tebak kalimat yang berantai gitulooh. Seru banget, semoga aku inget terus yang diajarkan.

Beberapa hal yang perlu kita ketahui adalah:
- Mereka lebih nyaman disebut sebagai Teman Tuli bukan Tuna Rungu
- Bahasa isyarat tiap daerah berbeda
- Jangan pernah tanya "kamu ga bisa ngomong ya? tapi " kamu berkomunikasi dengan cara apa?"
- Gerakan mulut yang jelas, tatapan mata dan ekspresi sangat membantu untuk saling berkomunikasi dengan mereka


Di akhir, ada seorang teman tuli yang presentasi. Hati aku selalu luluh, sadar betapa indahnya segala sesuatu yang Tuhan beri kepada kita semua umatnya. Segalanya terlihat jadi indah. Adanya teman tuli dan kita yang tidak memiliki keterbatasan fisik pun terlihat begitu indah karena saling melengkapi. Keterbatasannya pun hanya sebatas jadi suatu kata aja, yang nyatanya keterbatasan bukanlah hambatan. Tuhan beri akal agar semuanya bisa berkomunikasi lewat banyak cara, lewat adanya bahasa isyarat, tatapan mata, gerakan mulut, hingga ekspresi.